Senin, 16 Mei 2011

Kewajiban Anak Buah Kapal Ketika Berada Di Pelabuhan

Kewajiban Anak Buah Kapal Ketika Berada Di Pelabuhan



Kewajiban Anak Buah Kapal Ketika Berada Di Pelabuhan antara lain :
  1. Selama jam kerja seluruh anak buah kapal diharuskan berada di kapal.
  2. Tanpa izin Nahkoda anak buah kapal tidak diperkenankan untuk turun, meninggalkan kapal, bercuti dan lain2 kecuali untuk dinas cuti lebih dari sehari, harus dengan izin Nahkoda c.q Mualim I atau Kepala Kamar Mesin.
  3. Selama kapal sedang bongkar/ muat Mualim I harus berada di kapal kecuali untuk keperluan dinas dengan seizin Nahkoda.
  4. Nahkoda harus siap sedia, mempunyai anak buah yang cukup di kapal untuk memindahkan kapalnya jika perlu, atas perintah Syahbandar.
  5. Waktu berlabuh, waktu kerja muat/ bongkar di pelabuhan sesuai dengan waktu kerja setempat.
  6. Di pelabuhan2 induk dan pelabuhan2 lainnya, Nahkoda harus atau pejabat Nahkoda harus berada di kapalnya selama jam kerja. Jika keadaan tidak mengizinkan untuk meninggalkan kapal, Nahkoda harus tetap berada di kapal.
  • Nahkoda dan Kepala Kamar Mesin harus sudah berada di kapal selambat2 nya 1 jam sebelum kapal bertolak, sedangkan anak buah kapal 2 jam sebelum kapal bertolak.
  • Nahkoda K.K.M. dan lain2 perwira diharuskan meninggalkan alamat, kalau ada nomer telepon mereka kepada perwira jaga, apabila meninggalkan kapal.
  • Pemberian libur (passagieren) kepada anak buah kapal diatur oleh Nahkoda bersama dengan Mualim I dan K.K.M
  • Seluruh anak buah kapal diwajibkan berpakaian dinas :
  • Dikapal pada waktu dinas dan waktu makan.
  • Waktu tiba berangkat di/dari pelabuhan

PEMBERANTASAN PENYELUNDUPAN ALAT/BAHAN2 BIUS,CANDU,DLL
  1. Para Nahkoda, Para Perwira dan seluruh anak buah kapal diwajibkan membantu polisi dan Pabean dalam hal mengatasi penyelundupan
  2. Mereka dipecat seketika jika mereka melakukan penyelendupan atau :
  3. Turut membantu melakukan/mejalankan penyelundupan
  4. Tidak bersedia diperisa tubunya atau barang2nya yang dibawa pada waktu diadakan pemeriksaan
  5. Seluruh anak buah kapal diwajibkan melapor kepada Nahkoda jika mengetahui adanya candu, atau barang2 penyelundupan lainnya di kapal.
  6. Nahkoda wajib segera bertindak melaporkan hal itu kepada yang berwajib
LARANGAN BERJUDI DAN LARANGAN2 LAIN
  1. Dilarang keras melakukan penjualan di kapal. Anak buah kapal yang berjudi diturunkan dari kapal dan dilaporkan kepada yang berwajib
  2. Nahkoda, Perwira2 dan seluruh anak buah kapal harus mencegah adanya pelacur naik kapal. Jika kedapatan, hal ini segera dilaporkan kepada yang berwajib
  3. Siapapun tidak diperkenankan membawa senjata tajam/api di kapal terkecuali dengan seizin Nahkoda yang berwajib.
  4. Tidak diperkenankan mengadakan propaganda politik/penhasutan di kapal.
  5. Dilarang memelihara binatang di kapal tanpa surai izin Dokter Pelabuhan dan Nakhoda bertanggung jawab jika kapal dikenakan denda karena adanya hewan tanpa izin kapal.
PEMBUANGAN MINYAK KOTOR YANG TIDAK DAPAT DIPERGUNAKAN LAGI, DAN SEBAGAINYA 
Dipelabuhan2 dan kurang lebih 40 mil dari tepi daratan dilarang membuang kotoran minyak atau air bercampur minyak dsb. Disesuaaiakan dengan peraturan setempat

LARANGAN MENJUAL MINYAK KOTOR
Penjualan minyak kotor dilarang, begitupun barang-barang milik kapal

PENCURIAN
  1. Sesuai waktu Nakhoda harus wajib mengambil tindakan2 seperlunya untuk mencegah pencurian2 muatan, alat2 kapal, dsb.
  2. Kunci2 palka dan locker harus berada dalam tangan Mualim I atau penggantinya
  3. Pembukaan/penguncian palka2/lockers diadakan atas intruksi/pengawasan Mualim I
RENCANA PELAYARAN 
Nakhoda wajib menaati rencana pelayaran yang ditetapkan oleh Pimpinan Perusahaan.
MINUMAN KERAS
Dilarang keras memberi minuman keras dan setiap makanan/minuman lain kepada pandu yang mengakibatkan pandu tidak dapat menjalankan tugasnya.

SOAL SOAL PENANGANAN MUATAN

Soal Soal Penanganan Muatan


Sebuah Kapal sedang memuat Beras di pelabuhan sungai di daerah tropis (Bj = 1.010). Di Kapal telah ada FO = 457.2 tonnes dan FW = 150 tonnes. Setelah selesai pemuatan Kapal akan menuju laut lepas. Setiba di laut bebas sarat Kapal menunjukkan sarat maximum yang diijinkan.
Data-data Kapal :
  1. Summer Draft = 7.8 m
  2. Summer Displacement = 16764 tonnes
  3. Light Displacement = 6096 tonnes
  4. TPC pd sarat Summer = 20 t/cm
Ditanyakan : a. Sarat Kapal selesai pemuatan
b. Berapa ton Beras dapat dimuat.

Jawab:
Summer Draft = 7.80 m
Jarak S --- T = 1/48 x Sd = 1/48 x 7.80 = 0.1625 m (16.25 cm)
Tropical Draft = 7.80 + 0.1625
= 7.96 m
Summer Displ. = 16764 tonnes
Light Displ. = 6096 tonnes ( - )
Summer DWT = 10668 tonnes

FWA = W = 16764 = 20.95
40 x TPC 40 x 20
DWA = FWA x bj(l) – bj(pel)
Bj(l) – bj(at)
= 20.95 x 1.025 – 1.010 = 12.573 cm ( 0.126 m)
1.025 – 1.000
Tropical Draft = 7.96 m
DWA = 0.126 m
Draft selesai muat = 8.09 m

TPC(pel) = TPC x bj(pel) = 20 x 1.010 = 19.71 cm
bj(l) 1.025
Tropical DWT = Summer DWT + (TPC(pel) x Δ sarat)
= 10668 + (19.71 x 16.25)
= 10988.3 tonnes
FO = 457.2 tonnes
FW = 150 tonnes ( - )
Beras yg dpt dimuat = 10381.1 tonnes


Sebuah peti berukuran: panjang = 6 m, lebar = 2 m, dan beratnya 15 tonnes, akan dimuat diatas tutup palkah. Diketahui Deck Load Capacity tutup palkah = 1 t/m2.
Ditanyakan:
a. Mampukah tutup palkah tsb untuk ditempati oleh peti itu ?
b. Apabila tidak, bagaimana cara anda mengatasinya ?

Diketahui: Ukuran peti: p x l = 6 x 2 = 12 m2
Berat peti : 15 tonnes
DLC : 1 t/m2
Jawab:
a. Berat peti = 15 tonnes
Luas tutup palkah = 12 m2 ( / )
Berat / luas = 1.25 t/m2
DLC = 1 t/m2
Over Weight = 0.25 t/m2
(tutup palkah tdk mampu menampung beban muatan peti)

b. Cara mengatasinya:
1. Mengurangi bobot muatan, dengan ukuran peti tetap.
2. Menambah ukuran peti, dengan bobot tetap.

Kapal anda tiba disuatu pelabuhan dgn sarat rata-rata 5 m, sedangkan sisa ruang muat 10.8 m3 dan sisa daya muat 50 tonnes. Dipelabuhan dibongkar muatan A 200 tonnes, dengan SF= 1.01 dan dimuat dengan muatan B dengan SF= 1.32
Ditanyakan:
a. Hitunglah muatan B yang dapat dimuat !
b. Hitunglah sarat rata-rata waktu kapal bertolak apabila TPC= 4 !

Diketahui: Sarat rata-rata = 5 m
Sisa daya muat = 50 tonnes
Sisa ruang muat = 10.8 m3
TPC = 4
Muatan A = 200 tonnes SF= 1.01
Muatan B SF= 1.32
Jawab: Bongkar = 200 tonnes
SF = 1.01
Volume yg dibongkar = 202 m3
Sisa ruang muat = 10.8 m3
Total Vol. ruang muat = 212.8 m3

Sisa daya muat = 50 tonnes
Bongkar = 200 tonnes ( +)
Tambahan tonase = 250 tonnes
Muatan B yang dapat dimuat: Volume = 212.8 = 161.21 tonnes
SF 1.32
Bongkar = 200 tonnes
Muat = 161.21 tonnes ( - )
Pengurangan bobot = 38.79 tonnes
Penambahan draft = W/TPC
= 38.79/4
= 9.70 cm
Sarat rata2 awal = 5 m
Penambahan draft = 0.970 m
Sarat rata2 akhir = 5.097 m

Sebuah ruang muat/palka dipenuhi dgn muatan berupa karung-karungan. Sesuai data yg ada bahwa jumlah karung dalam palka tsb sebanyak 12110 karung, dimana berat tiap karung = 90 kg. Dari data kapal diketahui Volume palka = 2180 m3. Jika SF karung = 1.90 m3/ton. Hitunglah: berapa Broken Stowage yg terjadi dalam pemuatannya !

Diketahui: Jumlah karung-karungan = 12 110 coly
Berat tiap karung = 90 kg.
SF karung = 1.90 m3/ton
Volume palka = 2180 m3
Jawab:

Assembly

Assembly



ASSEMBLY
Pekerjaan yang dilakukan oleh bagian assembly adalah sebagai berikut:
-          Penggabungan beberapa wrang.
-          Penggabungan seksi menjadi sebuah blok.
-          Penggabungan dua block (grand assembly)
Dari seluruh pekerjaan dibagian assembly akan diadakan pemeriksaan oleh badan yang berwenang di perusahaan galangan maupun oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Bengkel -----QC-------- QA------ KI------ Ship Owner Prosedur Pemeriksaan

Akibat pengelasan akan timbul penarikan (deformasi) biasanya deformasi ini yang diukur adalah antara stiffener dengan stiffener atau antara penguat satu dengan penguat lainnya missal jarak antara deck girder jarak perubahan maksimum 0,6 cm harus dilakukan perbaikan (biasanya pemanasan). Tanda untuk margin (cadangan), Margin/cadangan adalah kelebihan pelat yang diberikan pada setiap sambungan block atau sambungan-sambungan lain yang dianggap perlu, umumnya ditulis + 20 + 30 + 10 dan sebagainya. Dimana pada rambunya sendiri (dari mould loft) hanya ditulis sebagai berikut :

Sedangkan pada markingnya diberi kelebihan + 20 mm


ERECTION
Erection merupakan pekerjaan pembangunan badan kapal yang terakhir. Pada pekerjaan ini blok-blok yang telah selesai dikerjakan oleh bagian assembly digabung (disambung/joint) menjadi satu sehingga terbentuklah badan kapal keseluruhan. Dalam penggabungan block satu dengan block lainnya diperlukan pekerjaan awal yaitu pemasangan kupingan, papan pranca, penandaan dll.
Secara garis besar pekerjaan pada bagian erection dapat digolongkan sebagai berikut:
- Preparation, meliputi pekerjaan pemasangan kupingan, guide plate, marking dan pemasangan papan-papan pranca.
- Adjusting, meliputi pekerjaan leveling, atau penyamaan, cutting of allowance.
- Fitting atau penyetelan dimana pada pekerjaan ini dibutuhkan peralatan seperti gerinda, gajung dll. serta dilaksanakan pekerjaan heating untuk menghilangkan deformasi atau tegangan sisa setelah terjadi pengelasan.
- Welding.atau proses pengelasan.
Pengecekan/pemeriksaan pada erection:
Structure check, welding, tekanan air dan udara untuk pengecekan tanki, ukuran kapal serta painting check. Di Indonesia, biasanya setelah kapal memungkinkan untuk diluncurkan, kapal diluncurkan (tempat erection bisa digunakan untuk membangun kapal berikutnya), pekerjaan selanjutnya bisa dilaksanakan di atas dok apung atau di dalam dok gali. Oleh karenanya pengedokan tidak bisa kita lewatkan dalam pembelajaran modul ini. Rencana pengedokan (docking plan)

Dalam pengedokan perlu merencanakan dengan baik meliputi:
1. Marking posisi ganjel dilantai dock.
2. Meletakkan ganjel-ganjel (umumnya tepat pada gading-gading, gading besar dan side
girder) dan juga harus tepat pada center kapal.
3. Menentukan ketinggian ganjel dan jarak antar ganjel.
4. Fitting.
5. Pemasangan stopper dengan kemiringan 60° sebelum dilaksanakn peletakan ganjel-ganjel
(no.2) maka dilaksanakan adjusting (pelurusan).
Gambar-gambar yang diperlukan:
1. Docking Plan
2. Working drawing (untuk pekerjaan lanjutan).
3. Marking list (untuk pekerjaan lanjutan).
Sumber Dari Berbagai Sumber Scrib.com semoga Bermanfaat amiennn

Sub Assembly (penggabungan komponen kecil)

Sub Assembly



SUB ASSEMBLY

Tugas dari bagian sub assembly adalah menggabungkan beberapa komponen kecil menjadi komponen block antara lain:

1.      Pemasangan stiffener pada pelat sekat.
2.      Pembuatan Wrang.
3.      Penyambungan dua lembar pelat atau lebih.
4.      Membantu tugas bagian assembly.

Fitting.
Pemasangan stiffener pada pelat sekat:
  • Stiffener diletakkan pada posisinya dengan tanda yang ada di pelat.
  • Diadakan las ikat.
  • Setelah tepat diadakan pengelasan menyeluruh.
Secara garis besar bagian Sub Assembly dibedakan menjadi dua bagian:
  • Fitting (penyetelan)
  • Welding (pengelasan)
Sedangkan bagian Assembly dibagi menjadi:
  •  Plate Joinning
  • Fitting
  • Welding
  •  Pointing
Sub Assembly/Assembly
Fitting : Penyetelan bagian-bagian yang akan disambung hingga sesuai dengan tanda yang telah ada sebelum dilaksanakan pengelasan.
Welding : Proses penyambungan material baik 2 atau lebih secara manual, semi otomatis dan otomatis.


a.    
a.       Manual Electric Welding
Penyambungan 2 logam sengan cara memanaskan hingga melebur menjadi satu dab sebagai logam pengisis diambil dari elektroda, pengoperasian dengan tangan. Penggunaan manual electric welding ini untuk menyambung komponen konstruksi yang terletak dalam posisi yang tak dapat dicapai oleh penggunaan peralatan las yang otomatis.

b.      Automatic Electric Welding
Digunakan untuk mengelas benda-benda yang datar permukaannya dan cukup panjang jarak pengelasannya.

c.       Acetyline Welding
Penyambungan dua buah logam dengan jalan meleburkan kedua ujung logam dan diikuti oleh pengisian kawat logam pengisi. Panas yang digunakan berupa campuran 02 dan gas Acetiline dan dengan bantuan penekanan dan panas dari campuran atau nyala didua gas tersebut, penggunaan las acetylene dalam proses assembly (sub assembly dan assembly) ini hanya untuk pelat-pelat dengan ketebalan 6 mm. Pada pengelasn secara otomatis, pasir yang digunakan sebagai pelindung adalah pasir OK FLOX.



Proses Pembuatan Kapal Selanjutnya--------->>>>>>Klik Disni

Mould Loft (menggambar bentuk badan kapal)

Mould Loft


MOULD LOFT

Mould loft adalah menggambar bentuk badan kapal maupun dalam skala 1:1 pada lantai gambar, meliputi gambar seluruh gadinggading kapal dan perletakan senta, serta gambar bentangan dari pelat kapal.

Fasilitas yang dibutuhkan:
-          Sebuah lantai gambar yang terbuat dari papan dengan dasar warna yang agak gelap, misalnya hijau dan harus terlindungi dalam gedung.
-          Material-material pembuat rambu, yang biasa dipakai adalah kayu plywood, tripleks, kertas film/transparan dan bilah kayu yang mudah dilengkungkan.
-          Besi dan ganjal pemberat.
-          Alat-alat gambar misalnya penggaris, jangka, meteran dll.
-          Sipatan, yaitu benang yang dipergunakan untuk membuat garis lurus dengan cara menghentakkannya, sehingga akan meninggalkan suatu garis lurus karena benang diberi zat pewarna (cairan lem putih atau warna lain).
-          Alat tulis cairan pewarna.
-          Alat-alat perkayuan misalnya mesin bor, mesin potong, palu dan paku.

Tujuan Penggambaran Skala 1:1

Dengan tergambarnya bentuk badan kapal/konstruksi kapal dalam skala 1:1 maka akan didapat bentuk badan kapal yang akurat dan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam proses pembangunannya segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan bentuk maupun ukuran. Hal ini sangat diperlukan oleh pihak pelaksana, untuk menunjang kemudahan
pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan.

Dari hasil penggambaran berupa bentuk-bentuk dan ukuran yang sebenarnya, akan dipindahkan dalam bentuk mal/template yang lengkap dengan data-data ukuran serta data-data yang lainnya, yang akan diserahkan ke bagaian fabrikasi untuk dibuatkan komponen-komponen sesuai bentuk dan ukuran pada template masing -masing. Dalam penggambaran bentuk badan kapal sesungguhnya, tidak selalu sepanjang ukuran kapal seluruhnya, terutama untuk daerah tengah (parallel middle body). Hal ini dilakukan untuk penghematan tempat, pekerjaan. Dapat pula gambar-gambar digambar secara menumpuk, untuk mengatasi kesulitan membaca gambar yang menumpuk maka digunakan warna cat yang berbeda.

Gambar-gambar pada mould loft:
1.      Lines plan.
2.      Bentangan/bukaan kulit.
3.      Segala detail konstruksi yang diperlukan.
4.      Dan gambar lain yang dianggap diperlukan, karena kesulitan pembuatan mal bila tidak disediakan gambar ukuran sebenarnya.



Baca Selanjutnya Mengenai Proses Pembuatan Kapal di SUB ASSEMBLY --------->>> Klik Disini

Proses Pembuatan kapal

Proses Pembuatan Kapal



PROSES PEMBUATAN KAPAL

Pada umumnya metode atau cara dalam proses pembuatan kapal terdiri dari dua cara yaitu cara pertama berdasarkan sistem, cara kedua berdasarkan tempat.

Proses pembuatan kapal berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam:
1.      Sistem seksi
2.      Sistem block seksi
3.      Sistem block

1. Pengertian seksi, block seksi dan block.
1. Sistem seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagian-bagian konstruksi dari tubuh kapal dibuat seksi perseksi. (perbagian)

contoh: seksi bulkhead (sekat kedap air)

Gambar 1.1: Seksi bulkhead

Keuntungan dan kerugian sistem seksi:

Keuntungan:
  1. Tiap seksi dapat dibangun dalam waktu yang bersamaan tergantung kapasitas kerja bengkel.
  2. Waktu pembangunannya lebih pendek.
  3. Kualitas produksi lebih unggul disbanding sistem konfrensional.
  4. Mutu dari tiap seksi dapat dikontrol secara rinci.

Kerugian/kekurangan sistem seksi: 
  • Kekuatan pada kapal tergantung pada perencanaan pembagian badan kapal menjadi beberapa seksi dan juga teknik penyambungan antara dua buah seksi. 
  • Pengerjaan lebih sulit karena dalam proses penggabungan antara seksi memerlukan ketepatan ukuran yang prima.


1.    Sistem block seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagianbagian konstruksi dari kapal dalam fabrikasi dibuat gabungan seksiseksi sehingga membentuk block seksi, contoh bagian dari seksi-seksi geladak, seksi lambung dan bulkhead dibuat menjadi satu block seksi.

2.    Sistem block adalah sistem pembuatan kapal dimana badan kapal terbagi beberapa block, dimana tiap-tiap block sudah siap pakai. (lengkap dengan sistem perpipaannya).

 
Pada bagian desain mencakup pekerjaan-pekerjaan antara lain penggambaran bagian-bagian konstruksi dan perhitungan atau perancangan–perancangan, selanjutnya gambar rencana gadinggading skala 1 : 1 di mould Loft, penandaan dalam proses pembuatan kapal dilakukan di bengkel. Berdasarkan tempatnya, pembuatan kapal dibagi menjadi dua macam:


  1. Fabrication adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan diluar tempat peluncuran dimana badan kapal dimasukkan dalam air.
  2. Erection adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan di tempat dimana kapal akan diluncurkan. Dalam hal ini pembuatan baik berupa seksi, block seksi, dan block semuanya dilakukan/dikerjakan di tempat tersebut.

TAHAP-TAHAP PEMBUATAN KAPAL

Dalam pembangunan kapal selalu mengikuti pentahapan sabagai berikut:

  1. Tahap Pembuatan Awal.
Dalam tahap ini pekerjaan yang utama adalah pembentukan pelat yang dilakukan dengan pembersihan, penandaan, pemotongan, pembengkokkan, dan lain sebagainya.
  1. Tahap Perakitan Awal.
Sebagian dari pelat dinding setelah dibuat biasanya langsung dikirimkan ke tempat perakitan. Tetapi konstruksi dalam seperti kerangka geladak atau dasar biasanya dirakit tersendiri lebih dahulu dalam tahap perakitan mula atau awal. Dalam tahap ini biasanya digunakan cara pengelasan tangan, pengelasan gaya berat, pengelasan rendam dan sebagianya. Apabila kapal kayu maka dilakukan proses penyambungan atau pengeleman.

  1. Tahap Perakitan.
Ada tahap perakitan semua komponen baik yang datang dari pembuatan maupun dari perakitan awal dirakit menjadi kotak-kotak perakitan (dilas/dilem atau penyambungan). Pada kapal baja penyambungan antara kotak-kotak perakitan dilakukan dengan menggunakan las busur rendam otomatis. Dalam hal mengikat kerangka dan pelat dinding digunakan las tangan atau las gaya berat dengan elektroda khusus untuk pengelasan datar. Disamping cara pengelasan diatas digunakan juga cara lain tergantung dari bagian-bagian yang disambung dan posisi pengelasannya.

  1. Tahap Pembangunan.
Kotak-kotak yang sudah dirakit kemudian disusun diatas galangan dengan bantuan mesin angkat (crane). Setelah diatur kotakkotak tersebut kamudian dilas dengan menggunakan dua macam cara pengelasan baik dengan las biasa maupun dengan las otomatik.
 Proses Pembuatan Kapal

Sesuai dengan fungsinya untuk membangun kapal, maka sebuah gakangan kapal pada umumnya memiliki peralatan-peralatan seperti terlihat pada gambar 2.2 dan gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.2: Denah pelataran galangan kapal yang umum.





Selanjutnya MOULD LOFT ------------>>>>> KLIK DISINI

FLAG SIGNAL...

Isyarat Bendera Internasional Pada Kapal



Keterangan Dari Masing -  Bendera :

A (Alfa)
"Ada penyelam dalam air; jauhkan diri dan berlayar perlahan."
Dengan tiga angka, azimut atau bearing.

B (Bravo)
"Kami sedang memasukkan, atau mengeluarkan, atau mengangkut bahan berbahaya." (Asalnya digunakan oleh Tentera Laut Diraja khususnya untuk bahan letupan tentera.)

C (Charlie)
"Sudah tentu." * **
Dengan tiga angka, haluan dalam darjah magnetik.

D (Delta)
"Jauhkan diri; kami mengalami kesukaran mengemudi kapal."
Dengan dua, empat atau enam angka, tarikh.

E (Echo)
"Kami mengubah haluan ke kanan."**

F (Foxtrot)
"Kapal ini hilang upaya; berhubung dengan kami." (Jika dikibarkan oleh kapal induk pesawat udara; "Amaran; operasi penerbangan sedang dijalankan.")


G (Golf)
"Kami memerlukan malim."
Apabila dikibarkan oleh kapal perikanan yang dekat dengan kawasan perikanan, ertinya: "Kami sedang menarik jaring."
Dengan empat atau lima angka, longitud. (Dua angka terakhir menandakan minit, sebelihnya darjah.)


H (Hotel)
"Ada malim dalam kapal."

I (India)
"Kami mengubah haluan ke kiri."**

J (Juliet)
"Kapal ini terbakar dan mengangkut barang muatan berbahaya: jauhkan diri," atau "Kami kebocoran barang muatan berbahaya."


K (Kilo)
"Kami hendak berhubung dengan anda." Dengan satu angka, "Kami hendak berhubung dengan anda melalui..."; 1) isyarat Morse dengan panji-panji atau lengan; 2) Pelaung suara; 3) Lampu isyarat Morse; 4) Isyarat bunyi.


L (Lima)
Di pelabuhan: "Kapal ini sedang dikuarantin."
Di laut: "Tolong hentikan kapal dengan segera."
Dengan empat angka, latitud. (Dua angka pertama dalam darjah, selebihnya dalam m

M (Mike)
"Kapal ini terhenti dan tidak dapat berjalan merentasi air."**

N (November)
"Tidak."*

O (Oscar)
"Orang jatuh laut."**
Jika diterbalikkan, menjadi bendera semafor.

P (Papa)
Blue Peter.
Di pelabuhan: Semua kakitangan mesti melapor diri dalam kapal kerana kapal akan berlepas ke laut.
Di laut: Boleh digunakan oleh kapal perikanan untuk menyatakan: "Jaring kami terkena hambatan dalam laut."

Q (Quebec)
"Kapal kami 'sihat' dan kami memohon pratik bebas."

R (Romeo)
"Kapal ini tidak bergerak."
Dengan sekurang-kurangnya satu angka, jarak dalam batu nautika.


S (Sierra)
"Kapal ini sedang bergerak mengundur." **
Dengan sekurang-kurangnya satu angka, kelajuan dalam knot.

T (Tango)
"Jauhkan diri; pukat tunda berpasang sedang digunakan."
Dengan empat angka, waktu tempatan. (Dua angka depan ialah jam, dan selebihnya minit.)

U (Uniform)
"Anda sedang menuju ke kawasan bahaya."

V (Victor)
"Kami memerlukan bantuan."
Dengan sekurang-kurangnya satu angka, kelajuan dalam kilometer sejam.


W (Whiskey)
"Bantuan perubatan diperlukan."


X (Xray)
"Tolong hentikan segala rancangan anda dan nantikan isyarat kami."


Y (Yankee)
"Kami sedang menyeret sauh."

Z (Zulu)
"Kapal tunda diperlukan."
Jika dikibarkan oleh kapal perikanan yang berdekatan dengan kawasan perikanan, ertinya: "Jaring sedang dilepaskan."
Dengan sekurang-kuragnya satu angka, waktu (UTC). (Dua angka depan ialah jam, dan selebihnya minit.)

Ada juga software untuk mengajarkan isyarat Bendera Pada Kapal, dan petunjuknya juga.... silakan di download klik disini  di situ langsung ada tutorialnya silakan di coba....!!